Thu. Apr 18th, 2024

Nyaris tiap wilayah di Indonesia mempunyai makanan atau jajan ciri khas yang cuma bisa dijumpai saat bulan Ramadan. Di Purwokerto, Kabupaten Banyumas ada keong sawah sebagai hidangan camilan ciri khas Ramadan.
Masakan keong jadi jajan yang dicari oleh masyarakat Purwokerto. Cita-rasa masakan ini renyah dan agak pedas dengan wewangian rempah kuat.

Salah satunya pedagang keong legendaris di Purwokerto, Chamlani (63) akui telah 28 tahun membuat olahan jajan lezat ini. Slot resmi gacor Lokasi berjualannya juga tetap sama di Kauman Lama, Kecamatan Purwokerto Timur.
Keunikan masakannya lewat produk keong lain berada pada bumbu kuah yang condong warna kuning wewangian rempah. Tetapi bumbu itu jadi rahasia dapur supaya berlainan dengan penjual yang lain.

“Yang terang bumbu yang saya gunakan tidak memakai olahan santan,” Slot resmi indonesia kata Lani saat ke reporter, Rabu (29/3/2023).

Saat dijumpai, Chamlani bersama istrinya sedang repot mengolah keong bersama istrinya. Semenjak pagi dia harus mulai memproses, supaya siang bisa dihidangkan.

Untuk mengolah bumbunya saja, Chamlani memerlukan waktu satu jam. Belum juga saat menambahkan keong ke bumbu itu.

Tiap bulan Ramadan, wewangian rempah ia dapat menghasilkan 100 kg keong. Jumlah ini bertambah 10 kali lipat dibanding hari umumnya. Dapur di warungnya selalu ngebul dengan wewangian rempah.
Saya mulai membuka itu jam 12.00 WIB. Dalam satu hari umumnya dapat tiga atau empat wajan sarat dengan keong. Tiap wajan rerata berisi 35 kg,” jelasnya.

Masakan keong itu dibungkus dalam beragam jenis ukuran. Untuk ukuran satu kg dipasarkan harga Rp 50 ribu. Atau bila dipandang kebanyakan ukuran 1/2 kg dipasarkan harga Rp 25 ribu.

“Konsumen juga bisa membeli paket kecil harga Rp 15 ribu per plastiknya. Tetapi jika ingin membeli tidak boleh terlampau sore umumnya jam 4 telah habis. Seharusnya lebih gasik atau pesan dulu dengan uang di muka,” bebernya.

Dalam pada itu, Novi (32) masyarakat Dusun Kedungrandu, Kecamatan Patikraja akui telah sekitaran tujuh tahun ini dianya jadi pelanggan keong Chamlani. Menurut dia bumbu dari keong itu berlainan bila dibanding pedagang yang lain.

“Rasa keong sini itu semakin lebih pedas. Bumbu rempahnya kuat sekali menjadi membuat hangat di kerongkongan. Telah dari tahun 2016 saya tiap puasa beli ke sini. Orang rumah pada sukai. Cukup lah jika membeli 1/2 kg,” akunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!